Jika Allah Menghendaki



Hidup ini adalah tentang apa yang Allah beri.

Kita tidak meminta dicipta menjadi manusia,

Kita tidak meminta terlahir dari orang tua yang saat ini kita miliki,

Kita tidak meminta untuk bersuku Jawa/Sunda/Banjar/Bugis, dll

Tapi Allah Maha berkehendak. 


Dilain cerita, kita meminta kepada Allah hal ini dan itu,

mungkin Allah kabulkan, mungkin juga tidak.


Coba perhatikan, kebanyakan Allah memberi tanpa kita meminta

Tapi kita kurang bersyukur dan malah banyak pinta (yang menjurus pada kufur, bisa saja) 

Permintaan yang bisa saja malah berakibat buruk bagi diri kita jika itu terjadi

Maka Allah menahannya


Karena sejatinya, Allah Maha Mengetahui sedangkan manusia tidak. 


Begitu pula roda kehidupan yang saat ini sedang menyapa waktu kita. Dimana dan dalam kesibukan apa kita, adalah perkara karena Alloh menghendaki..


Jika sudah perkara kehendak Allah, hanya kepercayaan pada-Nya dan takdir-Nya yang dapat menguatkan.. Dan menjadi alasan kita untuk bertahan


Aku teringat ketika beratus-ratus hari yang lalu, seorang guru menyampaikan sebuah Muqaddimah di kelas pertama kami, yang pesannya hampir sama.. 


-


Hidup ini Sederhana

Semuanya hanya tentang,

"Jika Alloh menghendaki"


Jika Alloh menghendaki,

orang yang sakit dengan obat bisa sembuh.

Jika Alloh menghendaki,

orang yang sakit dengan obat tidak sembuh.

Jika Alloh menghendaki,

orang yang sakit, tanpa obat bisa sembuh.



Semua hal dalam hidup adalah ringan asal bukan Allah yang hilang dari hidup kita (Ustadzah Fashiha)



Dear you, hidup ini sederhana dan ringan🙃

Beban Diri

 



Dari mana memulai kata untuk bisa menuntun rajutan aksara.
Bahwa sesungguhnya diri kita terbebani oleh lautan pinta yang jarang tertinta.

Kamu paham benar janji pada pemilik diri, bahwa kita tidak hidup melainkan untuk mengabdi.
Beban diri sebagai abdi tidaklah berat, benar,

Sampai disini kita diuji,
Karena jiwa pemenang tidak akan senang menang tanpa lawan.
Melawan pinta hati yang membebani diri terkadang sebuah tantangan yang menyenangkan.
Namun ku sadari, hati dan jiwa ini tetap rapuh jika sendiri,
Kita butuh bersama, dalam lingkungan yang baik yang saling mendukung
Dan saling mengingatkan dikala malas membisik manis tipis-tipis

Berjalanlah, isi waktu dengan amal tanpa nafsu.
Agar hidup tetap berlanjut lebih bermakna
Kelak, buah amal itu akan kita petik
dan berbahagialah manusia yang tulus ikhlas akan setiap perbuatannya