Kisah ku dalam Tarbiyah



Bismillah.

Saya tak pernah menyangka sebelumnya akan menjadi seperti ini. Tak pernah sedikitpun terlintas dibenak saya, bahwa saya akan menjadi bagian dari mereka. Sebuah lingkaran yang saya yakin membawa banyak sisi positif bagi yang bergabung didalamnya ataupun sekedar mampir untuk mengisi waktu.

Sungguh dulu saya sering iri pada mereka yang terlihat damai dengan keislaman dan keimanan yang menyejukan. Membuat saya berfikir, sungguh ingin menjadi seperti mereka, tapi bagaimana? Saya tidak terlahir dari keluarga yang kuat menjalankan Islam. Dan berbagai kalimat pengandaian lalu muncul di benak saya, seandainya...., seandainya...., dan seandainya.... . Pengen akh ntar punya suami yang paham agama, ehh tapi enggak deh nanti saya dilarang ini, dilarang itu, harus berpakaian seperti ini, dan harus seperti itu.
Haha..

Ini kisah saya, di mulai sejak bulan ke tiga saya menapaki bangku kuliah. Sebuah kisah yang saya harap akan terus berlanjut hingga saya diridhai menetap di Surga-Nya. Cita-cita utama dalam perjalanan hidup manusia, cita mu juga kan?


Saya tidak dapat melukiskan bagaimana keindahan yang terlukis dari kisah ini, begitu juga dengan kebahagiaan yang begitu membuncah saat diri ini akan kembali bergabung dengan mereka. Sebuah lingkaran tarbiyah yang tidak pernah saya ketahui sedikitpun keberadaannya selama ini.

Sedikit aneh, ketika mengingat dulu saya sangat anti dengan pendidikan Islam. Bukan karena apa, tapi media dan berbagai cerminan diluar sana telah membuat saya ikut terseret dalam fikiran negative mengenai pendidikan berbasis keislaman. Kini otak saya telah sedikit terbuka untuk menerima berbagai warna yang menyelimuti kesucian "ISLAM" dengan berbagai sudut pandang di masyarakat awam. Dan saya harus berkata "Thanks a lot for TARBIYAH". Alhamdulillah dan terimakasih untuk Rabb ku, semoga diri ini Engkau istiqomahkan dalam tarbiyah.

Saya mencoba berfikir kebelakang ketika melihat orang-orang atau kawan-kawan saya yang berfikiran negative dan terlihat menjauhi hal-hal yang berbau keislaman dilingkungan mereka. Saya coba mengulas masa lalu saya, ketika Allah SWT belum mencelupkan diri saya dalam harum dan hangatnya air surga ini. Dulu pun saya seperti mereka, saya berfikiran sama seperti mereka. Meski mungkin fikiran atau penilaian-penilaian saya tidak begitu ekstrim di banding dengan berbagai sudut pandang yang ada diluar sana.

Jujur saja saya selalu menganggap bahwa orang-orang yang berkerudung panjang dan terlalu islami sangat tidak modis dan sangat kuno. "Apa mereka tidak mengikuti perkembangan zaman?". Ketika menjumpai laki-laki dengan jenggot yang dibiarkan tumbuh di dagu mereka, seketika itu pula kalimat seperti ini yang muncul dibenak saya : "Waduh, aliran mana lagi ni?". Dan berbagai macam klaim kuno, negative serta terorisme lainnya.

Astaghfirulloh, begitu besarnya pengaruh media pada anak seusia saya yang ketika itu masih menginjak bangku SMP-SMA.

Sedikit menyampaikan kalimat syukur saya pada Rabb tercinta, ALHAMDULILLAH. Sungguh menyenangkan ketika saya kembali tersadar dalam kenyataan ini. Benar ni saya bersama mereka saat ini? Hey, ini kebimbangan saya selama ini. Ingin konsisten dijalan Islam dengan lingkungan yang mendukung, alhamdulillah saya dapatkan sekarang. Seketika teringat firmanNya, "Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?" (Q.S. 55:55)

Langsung terenyuh kalau ingat itu =_=

Perlahan saya coba memantaskan diri berada ditengah-tengah mereka. Memang proses saya masih belia, dan saya sadari masih akan ada banyak ujian didepan sana. Namun do'a dan ikhtiar selalu saya coba agar Allah memberikan ridha-Nya pada diri ini.

Saya tahu Allah juga memberikan tema yang sama dengan kisah yang beragam kepada saudara ku diluar sana. Maka, mari berjuang bersama, dan saling mendo'akan semoga Allah SWT meridhai jalan kita untuk selalu istiqomah hingga ridha-Nya untuk menetap di Jannah kita dapatkan. ^_^

Yang belum tarbiyah, yuuk segera gabung.. 

0 komentar: